Cara Memilih Investasi Secara Tepat dan Aman
Cara Memilih Investasi Secara Tepat dan Aman – Setiap individu memiliki tujuan investasi dan profil risiko masing-masing, sehingga kemungkinannya sangat kecil terdapat jenis instrumen investasi yang bisa cocok untuk semua individu. Misalnya, investasi dalam bentuk saham, obligasi aatu surat uang, hingga deposito memiliki tingkat risiko yangberbeda-beda tergantung pada seberapa besar level fluktuasinya. Profil riisko ini sangat menentukan toleransi investor terhadap fluktuasi nilai investasi dan dapat membantu memilih instrumen investasi yang tepat.
Oleh karena itu, mengenali profil riisko sangatlah penting dalam perencanaan keuangan, agar investor dapat menentukan jenis investasi apa saja yang sebaiknya dipilih sejak awal. Sesuai dengan tingkat risiko yang mampu ia toleransi.
1. Pahami Profil Risiko yang Dimiliki
Langkah awal memilih instrumen investasi yang tepat sesuai profil risiko adalah memahami tipe profil risiko yang dimiliki. Agar kamu dapat mencapai tujan keuangan yang sesuai dengan toleransi terhadap risiko. Maupun ada banyak tipe penentu profil risiko seseorang. Namun setidaknya terdapat tiga tipe penentu yaitu.
- Profil risiko konservatif, memiliki toleransi risiko yang rendah dan tidak nyaman terhadap fluktuasi nilai investasi. Sehingga cenderung menghindari risiko. Karena mengutamakan keamanan atau melindungi modal dan mendapatkan pengembalian yang stabil.
- Profil risiko moderat, memiliki toleransi risiko sedang yang mampu menanggung fluktuasi nilai investasi dalam jangka pendek. Cenderung lebih mengutamakan keamanan atau melindungi modal dan mendapatkan pengembalian yang stabil.
- Profil risiko agresif, memiliki toleransi risiko tinggi dan nyaman terhadap fluktuasi nilai investasi yang signifikan. Sehingga cenderung berani mengambil risiko tinggi untuk mendapatkan imbal hasil yang bedar dan memaksimalkan pertumbuhan modal dalam jangka panjang.
2. Tentukan Tujuan Investasi
Setelah mengetahui profil risiko yang dimiliki, langkah memilih instrumen investasi yang tepat sesuai dengan profil risiko selanjutnya adalah menentukan tujuan investasi. Namun sebelumnya, evaluasi kenyamanan terhadap risiko dan juga fluktuasi pasar terlebih dahulu agar lebih yakin dengan tujuan investasi yang ingin dicapai.
Baca Juga : Berikut Tips Untuk Mengenal Strategi keuangan Dengan Baik
- Jangka Pendek (<1 tahun), Investasi yang fokus pada keamanan modal dan kebutuhan likuiditas tinggi, sehingga risiko dapat dihindari karena waktu investasi yang singkat. Contoh investasi jangka pendek seperti dana darurat, liburan dan pembelian gadget atau kendaraan dalam waktu dekat.
- Jangka Menengah (1-5 tahun), Investasi yang terdiri dari kombinasi antara pertumbuhan modal dan keamanan, serta cenderung lebih siap mengambil risiko sedang untuk mendapatkan imbal hasil lebih tinggi. Sedangkan investasi jangka menengah idealo untuk biaya pendidikan, modal usaha dan pembelian rumah atau properti.
- Jangka Panjang (>5 tahun), Investasi yang fokus pada pertumbuhan modal signifikan dan cenderung siap menghadapi volatilitas tingg untuk keuntungan jangka panjang. Seperti yang fokus pada pertumbuhan aset untuk dana pensiun, biaya pendidikan tinggi atau warisan keluarga.
3. Kenali Berbagai Jenis Instrumen Investasi
Penting untuk mengenali karakteristik, keuntungan dan risiko berbagai jenis instrumen investasi. Agar dapat membantu dalam memilih instrumen investasi yang paling tepat sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan.
4. Evaluasi Kebutuhan Likuiditas
Pastikan instrumen investasi yang dipilih sesyau dengan kebutuhan likuiditas atau berarti dapat dicairkan sesuai dengan waktu yang dibutuhkan tanpa mengorbangkan potensi keuntungan. Misalnya, saham dan reksadana lebih likuid jika dibandingkan dengan properti.
5. Pertimbangkan Diversifikasi Portofolio
Lakukan diversifikasi portofolio atau sebarkan aset kekayaan ke berbagai instrumen investasi untuk mengurangi risiko, dengan cara mengkombinasikan instrumen yang memiliki riisko rendah dan tinggi untuk mencapai keseimbangan. Misalnya, menggabungkan saham dengan obligasi atau reksadana.