Mehamami Risiko dalam Bisnis yang Perlu di Waspadai
Mehamami Risiko dalam Bisnis yang Perlu di Waspadai – Risiko bisnia adalah risiko yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan atau organisasi karena dapat menurunkan keuntungan atau menyebabkan kegagalan. Segala sesuatu yang mengancam kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuan keuangannya dianggap sebagai risiko bisnis. Nah, risiko bisnis dapat disebabkan oelh faktor eksternal dan internal (contohnya seperti karyawan yang tidak memiliki keahlian yang memadai. Ketika sebuah perusahaan mengalami tingkat risiko bisnis yang tinggi. Hal itu dapat menganggu kemampuannya untuk memberikan imbal hasil yang memadai kepada investor dan pemangku kepentingan. Misalnya CEO suatu perusahaan dapat membuat keputusan tertentu yang memengaruhi laba perusahaan atau CEO tersebut mungkin tidak secara akurat menganrisipasi peristiwa tertentu dimasa mendatang yang menyebabkan perusahaan mengalami kerugian dan gagal.
1. Risiko Strategis
Risiko strategi muncul ketika suatu bisnis tidak beroperasi sesuai model atau rencana bisnisna. Ketika suatu perusahaan tidak beroperasi sesuai model bisninya strateginya akan menjadi kurang efektif seiring waktu dan perusahan tersebut mungkin kesulitan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Misalnya, bayangkan Toko ABS adalah toko besar yang secara strategis memposisikan dirinya sebagai penyedia layanan berbiaya rendah bagi pembeli kelas pekerja. Pesaing utamanya adalah toko XYZ yang dipandang sebagai tujuan bagi konsumen kelas menangah. Namun jika XYZ memutuskan untuk menurunkan harga ABC, hal ini menjadi risiko strategis bagi ABC.
2. Risiko Kepatuhan
Bentuk risiko bisnis kedua adalah risiko bisnis kepatuhan yang terkadang dikenal sebagai risiko regulasi. Yang terkadang dikenal sebagai risiko regulasi, nah risiko kepatuhan terutama muncul diindustri dan sektor yang sangat diatur. Misalnya dalam industri anggur terdapat sistem distribusi tiga tingkat yang mewajibkan pedagang grosir di Amerika Serikat untuk menjual anggur kepada pengecer yang kemudian menjualnya kepada konsumen. Sistemn ini melarang kilang anggur menjual produk mereka langsung ke toko ritel dibeberapa negara bagian.
Baca Juga : Cara Cepat Balik Modal Bisnis Kos-Kosan Menjanjikan 2025
Namun, banyak negara bagian AS tidak memiliki sistem distribusi seperti ini. Nah, risiko kepatuhan muncul ketika suatu merek gagal memahami pesyaratan masing-masing negara bagian tempat ia beroperasi dalam situasi ini suatu merek berisiko tidak mematuhi undang-undang distribusi khusus negara bagian dan dapat menghadapi denda atau tindakan hukum lainnya.
3. Risiko Operasional
Jenis risiko bisnis ketiga adalah risiko operasional. Risiko ini muncul dari dalam perusahaan, terutama ketika operasional sehari-hari perusahaan tidak berjalan lancar. Misalnya pada tahun 2012, bank multinasional HSBC menghadapi risiko operasional yang tinggi dan akibatnya. Dikenakan denda besar dari Departemen kehakiman AS ketika tim operasi anti-pencucuian uang (AML) internalnya tidak mampu menghentikan pencucian uang secara memadai di Meksiko.
4. Risiko Reputasi
Setiap kali reputasi perusahaan hancur, baik karena peristiwa yang diakibatkan risiko bisnis sebelumnya maupun kejadian lain. Perusahaan tersebut berisiko kehilangan pelanggan dan loyaiitas mereknya juga menurun. Reputasi HSBC terpuruk setelah denda yang dijatuhkan atas praktis anti pencucian uang yang buruk.
5. Risiko Internal
Risiko internal yang dapat memengaruhi bisnis seringkali berasal dari keputusan yang telah dibuat oleh manajemen atau tim ekslusig dalam upaya pencapai pertumbuhan. Keputusan ini dapat menimbulkan riisko fisik maupun nyata. Misalnya risiko di tempat kerja seperti kebakatan, kerusakan peralatan atau bahan berbahaya dapat membahayakan produksi, membahayakan karyawan dan mengakibatkan sanksi hukum atau finansial. Dalam hal ini kebijakan yang menjamin lingkungan kerja yang akan aman menjadi strategi yang efektif untuk mengelola risiko internal.